Selasa, 08 September 2009

Eksotisme Pulau Bintan



Sebagai negara maritim, wisata pantai dan kelautan telah menjadi sektor penting dalam industri pariwisata indonesia. Berbagai daya tarik wilayah perairan asin dieksplorasi untuk kepentingan wisata. Melaui otonomi daerah, pemerintah daerah mulai turut serta memajukan wisata pantai di daerahnya masing-masing. Mereka berlomba-lomba menarik investor asing dan lokal untuk bersedia menanamkan modal mereka di industri ini. Salah satu daerah yang sudah berhasil menghidupkan wisata pantai dan masih terus mengembangkannya adalah Pulau Bintan.



Pulau Bintan adalah pulau terbesar dari total 3,214 pulau di Propinsi Kepulauan Riau. Pulau seluas 59.852,01 Km² ini sekarang dihuni oleh lebih dari 117.000 jiwa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006, Pulau Bintan ditetapkan menjadi Kabupaten Bintan sejak 23 Februari 2006. Secara geografis, Kabupaten Bintan terletak di posisi yang strategis. Bintan hanya terpaut sekitar 40 km dari negara tetangga, Singapura. Penetapan Segitiga Emas Singapura-Johor-Riau (Sijori) sebagai wilayah pengembangan terpadu menempatkan Kepulauan Riau di pusat perkembangan ekonomi di Asean.



Sebagai kepulauan yang sudah maju, Kabupaten Bintan sangat mudah dijangkau dari berbagai tempat dengan transportasi laut. Dari Batam, 3 pelabuhan penumpang di Bintan dapat dijangkau menggunakan perahu motor yang berangkat tiap 15 menit dengan biaya sekitar Rp30.000,00. Beberapa kapal penumpang juga berangkat dari dan menuju Tanjung Pinang di Bintan bagian selatan tiap harinya. Dengan tiket seharga Rp220.000,00 sebuah kapal feri yang berangkat dari Pekanbaru pada pukul 6:30 akan mengantar anda hingga Kabupaten Bintan. Selain itu, Pulau Bintan juga dapat diakses dengan mudah melalui transportasi laut dari Tanjung Balai di Kepulauan Karimun, pulau Singkep, dan Natuna.

Kabupaten Bintan juga bisa diakses secara langsung melalui jalur laut dari negara-negara tetangga. Karena banyaknya pelanggan tetap angkutan laut antar negara, banyak perahu feri yang melayani jalur Singapura-Tanjung Pinang. Perjalanan dengan feri hanya menghabiskan waktu kurang dari 1 jam. Dari pelabuhan Tanjung Pinang, sebanyak 5 trip dengan feri yang melayani perjalanan dari dan menuju pelabuhan Stulang Laut di Johor Bahru, Malaysia. Untuk pelayaran jalur ini, anda diharuskan membayar tiket seharga 75 Ringgit Malaysia sekali jalan.

Bandara Internasional Hang Nadim di Batam saat ini telah memiliki banyak rute penerbangan dari dan menuju kawasan Batam dan Bintan. Sama seperti jalur pelatyaran, rute penerbangan internasional utama dari bandara ini adalah menuju Singapura dan Malaysia. Pulau Bintan sendiri juga memiliki bandara kecil bernama Kijang. Bandara ini menyediakan penerbangan rute-rute domestik dengan pesawat penumpang kecil, seperti ke Kepulauan Natuna, Pekanbaru, Palembang, Jambi.

Sejak awal, Pulau Bintan memang diproyeksikan sebagai pulau wisata dan peristirahatan. Pantai-pantai indah yang telah dihiasi dengan berbagai fasilitas berkelas kebanyakan berada di sepanjang pantai utara pulau ini, tepatnya di daerah Lagoi. Lagoi dipilih sebagai kawasan wisata pantai karena memiliki pantai yang berarus tenang hampir sepanjang tahun dan berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Tempat-tempat wisata yang ada di daerah ini adalah Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif Lagoi (Bintan Resort), Desa wisata Sebong Pereh yang menawarkan wisata bahari, dan Pantai Sebong Pereh. Di kawasan ini terdapat berbagai fasilitas wisata selayaknya kaum jet set, antara lain beberapa hotel berbintang, bar dan diskotik, spa mewah, serta beberapa lapangan golf.



Tidak hanya kawasan Lagoi, Pulau Bintan juga menyediakan tempat-tempat wisata lain mulai dari wisata alam, wisata ekologi, wisata budaya, serta wisata sejarah. Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora dan perkampungan Nelayan Kawal, pantai-pantai di Pulau Kecil di Sekitar Pulau Bintan, dan Bintan Leisure Park, serta Air Terjun Gunung Bintan, Goa Gunung Bintan, dan Danau Bekas Galian Bouksit Alam Tirta di kecamatan Teluk Bintan, bisa memberi alternatif tempat wisata yang tak kalah cantik dengan kawasan Lagoi. Wisata ekologi bisa anda lakukan dengan mengunjungi dan turut melakukan penanaman pohon di hutan bakau sepanjang pantai timur Pulau Bintan dan hutan lindung di Gunung Kijang dan Bukit Kucing.

Jika anda ingin mengetahui sejarah yang telah dilalui pulau ini, anda bisa mengunjungi Makam Hang Nadim di Desa Busung (35 menit dari Kota Tanjungpinang dengan trasnsportasi laut), Komplek Makam Bukit Batu yang berjarak sekitar 60 Km dari Kota Tanjungpinang, Makam Panjang di Pulau Pengujan (30 menit dari Kota Tanjungpinang dengan trasnsportasi laut), Makam Sultan Muhayatsyah yang terletak di Kecamatan Tambelan. Ada pulau yang bernama Penyengat. Di pulau ini terdapat sebuah situs peninggalan sejarah bernama Taman Pantai Penyengat yang memiliki gapura beton bekas pagar gedung Hakim Kerajaan Riau. Situs sejarah lainnya yaitu bekas kota Bujuk di Bintan Utara dan bekas kota Kopak dan Kara di Teluk Bintan.

Pulau Penyengat

Hotel dan penginapan kebanyakan berada di pesisir utara dan timur Pulau Bintan. Di kawasan Lagoi terdapat hotel Hotel Nirwana Garden, Mayang Sari Bintan Resort, Mana-mana Beach Club, Cabanas, Hotel Sol Elite Bintan dan Hotel Sedona Bintan Lagoon. Karena menyadari tingginya tarif penginapan di kawasan Lagoi, Pemda Kabupaten Bintan menyediakan alternatif penginapan yang lebih murah di daerah pesisir timur sekitar pantai Trikora. Di sini anda dapat menemui Trikora Beach Cottage dan Bukit Berbunga Cottage, Lodge Travel, dan Bintan Agro Resort.

Mapur Island

Pulau Mapur terletak disebelah timur Pulau Bintan. Pulau ini memiliki potensi wisata yang luar biasa. Setelah Abi survey keliling pulau ini, hampir semua titik2 bisa dijadikan lokasi snorkeling ataupun diving. Dengan bermodal alam yang masih bagus, pulau ini menjadi incaran para investor. Sebuah resor bernama Battuta Resort yang dikelola oleh investor dari Singapura menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh para penyelam. Selebihnya kawasan ini kebanyakan telah dicaplok oleh investor lainnya dan siap bersaing dengan Battuta Resort.

Tidak hanya Pulau Mapur yang dilirik para investor. Sebuah pulau bernama Pulau Pangkil Kecil, malah dijadikan private island oleh sang investornya.

Selain Pangkil, ada Pulau Nikoi yang katanya Abi juga merupakan private island yang tak kalah menarik

Selain kedua pulau itu, ada 11 pulau lagi di perairan Bintan sebelah timur yang telah disepakati menjadi kawasan resor internasional antara pemerintah daerah dan para investor.

Ini baru di Propinsi Kepulauan Riau yang memang bertaburan pulau2 kecil. Di propinsi lain? Jangan ditanya. Ada beberapa yang juga dijadikan private island oleh para investor tapi ada juga beberapa pulau yang sang investor masih berbaik hati sehingga masyarakat lokal dan para wisatawan lain masih bisa menikmati pulau2 itu bersama-sama.

Bisa dibayangkan khan pulau2 yang dijadikan resor pribadi bagi sebagian investor. Ini Indonesian, man! Semua punya hak yang sama dinegeri ini. Kadang2 pemerintah tidak mau berpikir panjang, lalu anak dan cucu kita bisa menikmati apa kelak karena paling tidak pulau2 berlabel pribadi itu disewa untuk jangka waktu yang super panjang.

Kamis, 03 September 2009

Wisata Kampung Betawi





Bosan dengan mall Ke Kampung Betawi Yuk
Bosan dengan mall, atau tempat-tempat hiburan yang biasa. Kita bisa mencoba wisata budaya. Tak kalah dengan wisata lain wisata ini murah, menarik, dan mendidik. Sekaligus kita juga berperan melestarikan budaya Indonesia khususnya budaya inti DKI Jakarta. DKI Jakarta merupakan ibu kota Indonesia dengan Betawi sebagai salah satu penduduk aslinya. Namun seiring perkembangan jaman, penduduk maupun budaya Betawi sendiri semakin terkikis dan terpinggirkan.

Srengseng Sawah tidak dipilih secara langsung untuk menjadi tempat pelestarian budaya ini. Semua melalui berbagai proses musyawarah dan setelah dikumpulkan berbagai pilihan dari berbagai wilayah di DKI seperti Rorotan, Kemayoran Srengseng Jakarta Barat, dan Condet. Akhirnya lewat sarasehan, seminar dan lokakarya maka dipilihlah Srengseng Sawah lewat SK Gubernur No. 9 tahun 2000.

Tidak sulit untuk mencapai lokasi seluas 289 hektar ini. Untuk angkutan kita bisa menggunakan metromini 616 jurusan Blok M-Ps. Minggu-Cipedak. Atau angkutan umum bernomor 128 dari terminal Depok. Dan tinggal bilang sama supirnya untuk turun di Setu Babakan. Sampai di Setu Babakan tempat yang dibangun sekitar pertengahan Oktober tahun 2000 ini. Kita akan di sambut dengan Gapura Besar bertuliskan ‘Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan’.

Nah, dari situ kita sudah mulai menemui rumah-rumah berarsitektur Betawi. Dan ternyata tak hanya warga Betawi yang boleh punya rumah di Perkampungan Setu Babakan pendatang pun boleh membeli tanah kemudian membangun rumah di sana, hanya saja karakteristik fisik bangunannya harus menyesuaikan dengan arsitektur Betawi.

Tak jauh dari pintu masuk ada sebuah gang di sebelah rumah besar. Masuk ke dalam gang tersebut memudahkan kita sampai ke arena wisata budaya ini. Di tengah areal tersebut akan kita temui panggung besar yang juga beraritektur Betawi. Di tempat tersebut kita bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian Betawi seperti Pagelaran Seni Budaya Betawi setiap hari Minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (Wib), Latihan Tari Betawi pada hari Minggu dan Jumat pagi, serta Rabu sore.

Setu Babakan yang dulunya merupakan bagian dari kampung Kalibata menawarkan tiga paket wisata, yakni Wisata Budaya, disini kita bisa menikmati pagelaran seni baik itu musik, tarian, maupun teater pada setiap hari minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (Wib). Atraksi upacara maupun prosesi budaya seperti upacara pernikahan, sunatan, akekah, hatam quran, nujuh bulan, dan banyak lagi lainnya pada setiap tahun di Bulan Juli.

Atau kita juga bisa sekedar melihat latihan anak-anak dan remaja menari maupun bermain silat. Selain itu deretan rumah-rumah khas betawi akan dengan mudah kita temui. Dan kita bisa menggunakannya sebagai tempat arisan, maupun pengajian. Lingkungannya yang asri juga membut banyak pengunjung datang untuk sekedar berpiknik bersama keluarga. Apalagi untuk masuk ke perkampungan budaya ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk. Pengunjung hanya dikenai biaya untuk parkir saja.

Kemudian yang tidak kalah menarik yaitu, Wisata Air. Setu Babakan dan Setu Mangga Bolang yang ada di situ disa dijadikan tempat memancing yang seru bersanma teman, keluarga bahkan pacar. Dan disana kita tidak perlu khawatir kelaparan. Deratan penjaja makanan sepanjang yang Setu Babakan seakan tidak berujung. Dan ini pun unik, karena di sini kita bisa menemui berbagai macam makanan khas Betawi. Dari mulai soto betawi, kerak telor, serabi, gado-gado, hingga semur jengkol pun tersedia di sini. Jadi kita tidak perlu berlama-lama menunggu Pekan raya Jakarta untuk menikmati semua makanan khas Betawi tersebut.

Untuk yang ingin menyusuri Setu pihak pengelola menyediakan sepeda air. Dengan tarif sebesar Rp. 15000,- kita bisa menikmati Setu Babakan di atas air. Ingin naik delman, disini juga ada lho. Tinggal negosiasi harga dengan pengemudi delman kita bisa berkeliling Setu dengan delman. Atau mungkin kita hanya ingin bersantai-santai menikmati pemandangan Setu Babakan. Kita bisa duduk di pingggir-pinggir Setu. Karena di sana disediakan bangku-bangku untuk duduk di pinggir Setu tersebut.

Selain dua jenis wisata tadi ditambah wisata kuliner tentunya. Ada satu lagi paket wisata yang ditawarkan tempat ini. Wisata Agro, uniknya di sini wisatawan tidak akan diajak ke perkebunan atau pertanian. Melainkan diajak pelataran rumah-rumah penduduk yang terdapat tanaman-tanama khas Betawi. Nantinya para wisatawan akan disambut dengan dipetikan buah sebagai tanda penghormatan.

Jika wisatawan tertarik ingin memetik sendiri dan membawa pulang, tentunya kita harus membayar. Buah-buahan yang bisa dinikmati di Perkampungan Budaya Setu Babakan antara lain Belimbing, Rambutan, Buni, Jambu, Dukuh, Menteng, Gandaria, Mengkudu, Namnam, Kecapi, Durian, Jengkol, Kemuning dan banyak lagi, hingga buah langka seperti Krendang.

Dan Setu Babakan juga menyediakan pemandu untuk semua paket tersebut. Paket-paket wisata di tempat ini pun masih bisa di sesuaikan dengan keinginan si pengunjung. Begitu pula dengan biaya pemandu dan lainnya. Semua masih bisa dibicarakan dan belum ada standar yang baku untuk semua paket wisata ini.

Tapi selain berbagai paket wisata unik dan seru yang bisa kita jumpai di tempat ini. Ternyata Setu Babakan juga memiliki aturan khusus yang juga masih berakar pada Budaya Betawi. Diantaranya. Pengunjung diharapkan sudah meninggalkan lokasi mulai pukul 18.00 (Wib), karena menurut pengelola jika pengunjung masih di sini di atas pukul tersebut, bisa jadi niatnya sudah bukan lagi sebagai tempat berekreasi namun lebih ke hal-hal negatif. Kemudian yang unik lagi semua kegiatan di tempat ini di usahakan berhenti ketika terdengar suara adzan.

Gimana seru kan? Di sini kita bisa mengenal berbagai kebudayaan Betawi, melihat tari-tarianya, musiknya, rumah-rumahnya. Sampai jajanan dan makanan khasnya. Dan yang menarik lagi kita tidak perlu merogoh kocek yang banyak untuk berwisata ke tempat ini. Wisata murah sekaligus mendidik dan melestarikan budaya rasanya patut dicoba